Kamis, 21 Maret 2013

SIKECIL PENJAJA KORAN

ini cerita berawal saat gue jalan sama ibu sama bapak gue~

di lampu merah gue liat beberapa anak kecil yang jualan koran.
dibawah terik matahari yang nyengat. ya saat itu emang siang.
"om beli korannya om?" tanya salah satu dari mereka ke bapak gue.
"iya satu sini." jawab bapak gue lalu ngasih uang 5000an. "kamu nggak sekolah?" tanya bapak gue kemudian.
"nggak om. nggak ada uang buat beli baju." jawabnya satai sambil nyari uang kembalian.
"orang tuamu kemana?" tanya bapak gue lagi dengan keponya.
"bapak udah meninggal om. ibu sakit." jawabnya sambil ngasih kembalian.
"udah ambil aja." jawab bapak gue dan kebetulan waktu itu lampu hijau sudah nyala.

dalam hati gue bilang:
anak sekecil dia harus menjajakan koran di lampu merah sama temen-temennya. entahlah, yang lainnya itu temen2nya atau bukan. yang gue tau mereka masih samasama kecil. pantas nggak sih? pantas nggak anak sekecil mereka yang harusnya nikmatin masa kanak2nya sama teman2nya,harus panas2an jualan koran?

gue rasa umur mereka belum sampe 10 tahun. dengan badan yang penuh keringat, baju yang kumal, wajah yang terlihat kelelahan. gue gak tega liatnya. mana yang katanya sistem wajib belajar 12 tahun? oke memang SPP sekarang gratis. tapi apa nggak bisa ngasih fasilitas kecil buat mereka2 yang nggak mampu beli seragam sama alat tulis?

pemerintah turun tangan cuma kalau disorot media. sedangkan kalo berpapasan saat dijalan?hati mereka ngga tergerak sama sekali. coba bayangin aja kalo lo pada yang ada di posisi anak itu. ayah lo meninggal, ibu lo sakit. dan elo, harus berpanas2an buat cari nafkah.

buat dapatin uang seribu rupiah aja susah banget. sedangkan gue, suka hambur2 uang buat keperluan yang ngga begitu penting.

bro, kadang gue berfikir suatu saat nanti gue bisa bikin sekolah gratis buat anak2 yang ngga mampu macam dia. gue ngga mau generasi penerus bangsa ini pada buta huruf. kalo semua orang pada mentingin diri sendiri, gimana nasib mereka? mereka butuh kita. butuh kita yang bisa bantu mereka.

uang yang dipakai buat korupsi pejabat2 seharusnya sudah bisa buat menaikkan derajat mereka. bisa buat nyekolahin mereka.

apa lo tega biarin mereka kelaparan? apa lo tega biarin mereka panas2an? apa lo tega biarin mereka habisin masa muda mereka dengan bekerja kayak gitu? apa lo tega hambur2in uang lo padahal di luar sana banyak yang membutuhkan.

kalimat tanya retoris gue, yang gue harap bisa di jawab sama pemerintah. masih banyak penduduk Indonesia terutama anak kecil yang harus di perhatikan. bukan hanya foya2 dengan harta yang bukan hak kalian.



sekian~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar